When it comes to Yogyakarta, the first thing that comes to mind is Malioboro, Kraton, or Prambanan Temple. Aside from its name as a city of students and a city of culture, Yogyakarta is also rich in various culinary delicacy that will make you yearn to return to Yogyakarta.
For most people, the first impression about Yogyakarta delicacy is its sweet taste. Not only will the taste shake the taste palete of culinary gourmet, the food prices in Yogyakarta are also budget-friendly.
Here is a line of delicacy that you will miss from Yogyakarta.
- Gudeg
Gudeg is made of unripe jackfruit, and it is usually served as breakfast or dinner. Gudeg is popular as a vegetable on Indonesian meal courses. You usually will see it with side dishes such as eggs, chicken, tofu, and tempe. Cooking this Indonesian delicacy takes about 4 hours, which is quite a time. This is to make sure that the texture of the unripe jackfruit becomes soft and tender.
- Angkringan
For you street food lovers, you will love to eat at Angkringan. Angkringan is actually an Indonesian street stall which has a wheelbarrow as its signature. The menu in Angkringan is fairly modest and affordable. The typical dish served in angkringan is Nasi Kucing. Indonesian call it Nasi Kucing because the portion is small, like a cat’s meal. Nasi Kucing is usually wrapped in banana leaves and contains rice, tempe, anchovies, and chili sauce. You can enjoy it with other available side dishes such as quail egg satay, chicken satay, clam satay, and various fried foods. To complete your Indonesian culinary adventure, Angkringan usually provides a variety of traditional drinks such as Hot Ginger, Ginger Milk, and Jos Coffee, which is a coffee drink dipped in hot burning charcoal.
- Oseng Mercon
Oseng mercon is a side dish made from stir fried beef cooked with cayenne pepper, so yes, it tastes very spicy. In addition to beef, this dish is also available with squid and shrimp. The name “Mercon” means the flavors of the firecrackers or “exploding” flavors in your mouth, so spicy and shocking. This delicacy is perfect for you, spicy culinary fans who are visiting Yogyakarta.
- Satay Klathak
Slightly different from other types of satay, Satay Klathak is only seasoned with salt, so when you eat it, you can hear “klathak”, the onomatopoeia of the sound when salt is chewed. Satay Klathak is usually made of chevon, because the taste and texture of chicken meat is not suitable for this Indonesian dish. One thing that is unique about Satay Klathak is that the satay stick uses iron, not bamboo skewers like satay in general.
- Bakpia
This sweet cake is highly popular as a souvenir from Yogyakarta. Bakpia is a type of cake made of flour, sugar, and filled with various flavors such as green beans, chocolate, cheese, or durian. This light snack is perfect to be served with a warm cup of tea in the afternoon.
So, which delicacy do you miss the most from Yogyakarta?
Kalau menyebut Kota Yogyakarta, mungkin yang terlintas pertama adalah Malioboro, Kraton, atau Candi Prambanan. Namun, selain terkenal sebagai kota pelajar dan kota budaya, Yogyakarta juga kaya akan beragam kuliner yang lezat dan bakal membuat Anda rindu untuk kembali ke Yogyakarta.
Bagi kebanyakan orang, kesan pertama tentang makanan khas Yogyakarta adalah rasanya yang manis. Tak hanya rasanya yang akan menggoyang lidah para penikmat kuliner, harga makanan di Yogyakarta pun cukup ramah di kantong.
Berikut sederet makanan khas Yogyakarta yang akan membuat Anda rindu untuk menikmatinya lagi.
- Gudeg
Makanan yang terbuat dari nangka muda ini biasanya dinikmati sebagai sarapan atau makan malam. Gudeg berfungsi sebagai sayur dalam menu. Anda bisa melengkapinya dengan lauk seperti telur, ayam, tahu, dan tempe. Perlu waktu cukup lama untuk memasak gudeg, yaitu sekitar 4 jam, supaya tekstur nangka muda jadi lembut dan empuk.
- Angkringan
Buat Anda pecinta kuliner jalanan, Anda akan suka makan di angkringan. Angkringan sebenarnya adalah warung kaki lima yang berbentuk seperti gerobak dorong. Menu dalam angkringan sangatlah sederhana dan murah. Sajian yang khas dari angkringan adalah nasi kucing. Makanan ini dinamai nasi kucing karena porsinya yang sangat kecil, menyerupai porsi makan kucing. Nasi kucing biasanya dibungkus dengan daun pisang dan berisi nasi, sayur tempe, ikan teri, dan sambal. Anda bisa menikmatinya dengan lauk lain yang tersedia seperti sate telur puyuh, sate ayam, sate kerang, dan aneka gorengan. Untuk menambah kenikmatan Anda, Angkringan biasanya menyediakan aneka minuman tradisional seperti jahe panas, jahe susu, dan kopi jos, yaitu minuman kopi yang dicelupi dengan arang panas yang masih membara.
- Oseng Mercon
Oseng mercon adalah lauk yang terbuat dari tumis tetelan sapi yang dimasak dengan cabai rawit sehingga rasanya sangat pedas. Selain tetelan sapi, masakan ini juga tersedia dengan bahan cumi-cumi dan udang. Sesuai dengan namanya, rasa oseng mercon ini seakan “meledak” di dalam mulut, saking pedasnya. Jenis makanan yang satu ini sangat cocok buat Anda para penggemar kuliner pedas.
- Sate Klathak
Sedikit berbeda dari sate pada umumnya, sate klathak hanya dibumbui dengan garam, sehingga saat dinikmati akan menimbulkan bunyi “klathak” ketika garamnya terkunyah. Sate klathak biasanya hanya disajikan dari bahan daging kambing saja, karena kurang cocok dengan rasa dan tekstur dari daging ayam. Satu hal yang unik dari sate klathak adalah tusuk satenya yang menggunakan besi, bukan tusuk sate dari bambu seperti sate pada umumnya.
- Bakpia
Kue manis yang satu ini banyak diminati sebagai oleh-oleh. Bakpia adalah jenis kue yang terbuat dari tepung, gula, dan diberi beragam isian rasa seperti kacang hijau, coklat, keju, atau durian. Camilan ringan ini sangat cocok dinikmati dengan secangkir teh hangat di sore hari.
Nah, makanan apa yang paling Anda rindukan di Yogyakarta?
Tags: bakpiagudegklathakoseng mercon