Wisma Bahasa sebagai salah satu lembaga pelatihan bahasa Indonesia dan Jawa untuk orang asing memiliki komitmen yang tinggi untuk memperkenalkan berbagai aspek kebudayaan Indonesia, baik bahasa, makanan, maupun keseniannya. Berbagai macam suguhan makanan, pameran, dan pentas kesenian khas Indonesia dihadirkan dalam acara bertajuk Malam Indonesia 2010 pada Sabtu (7/08) di Wisma Bahasa, Yogyakarta.
Acara yang ditetapkan sebagai agenda tahunan ini merupakan malam budaya Indonesia untuk orang asing. Malam Indonesia berlangsung sekitar tiga jam dengan suasana yang cukup meriah. Panitia menyajikan berbagai kesenian Indonesia, mulai dari penampilan tarian dari stan Bali, sebagai acara pembuka, perkenalan semua murid asing yang belajar di Wisma Bahasa, tarian dari stan Sumba (Nusa Tenggara Timur), penampilan dari guru dan murid, tarian dari stan Dayak (Kalimantan) hingga salah satu tarian Batak (Sumatera Utara). Stan-stan ini diwakili oleh asrama-asrama mahasiswa yang berada di Yogyakarta. Selain pertunjukan seni, suasana khas juga nampak dalam dress code acara ini, di mana pakaian-pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia dikenakan oleh siapa saja yang hadir, tak terkecuali para murid asing. Menu pelbagai masakan dan minuman khas Indonesia juga disajikan dalam acara tersebut, seperti siomay, bakso, minuman hangat bajigur, sate, empek-empek, dan lain-lain.
Malam Indonesia makin meriah ketika memasuki sesi fashion show. Dalam sesi ini, para peserta yang mendapat nomor undian, termasuk murid, berpasangan-pasangan memeragakan pakaian dan gaya mereka masing-masing semenarik mungkin.
Di penghujung acara, ketua panitia, Butet, memberikan penghargaan berupa piagam sebagai ucapan terima kasih atas dukungan beberapa pihak untuk Malam Indonesia 2010. Acara dipungkasi dengan tarian Sajojo, lantunan khas masyarakat Papua, yang ditarikan oleh semua peserta yang hadir.