THE OFFICIAL NATIONAL MOTTO OF INDONESIA: BHINNEKA TUNGGAL IKA | WISMA BAHASA

Jl. Affandi, Gang Bromo #15A, Mrican, Yogyakarta 55281, Indonesia

+62 851 0147 8518 / +62 274 520341 marketing@wisma-bahasa.com

THE OFFICIAL NATIONAL MOTTO OF INDONESIA: BHINNEKA TUNGGAL IKA

The official national motto of Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika This motto means ‘unity in diversity’ which represents the principle of unity and integrity in Indonesia. This phrase is inscribed on the scroll gripped by Garuda, the Indonesian national emblem.

Initially, Bhinneka Tunggal Ika was quoted from Kakawin Sutasoma which was written by Mpu Tantular during the reign of the famous Majapahit king, Hayam Wuruk. The spirit of diversity in Bhinneka Tunggal Ika inspired the governor of Majapahit at that time, Gajah Mada, to enounce the Palapa Oath. This oath is a statement meant to unite Nusantara. Hayam Wuruk led the Majapahit Kingdom from 1350 to 1389.

Several centuries later, the phrase Bhinneka Tunggal Ika was included in the writings of Hendrik Kern, an orientalist linguist from the Netherlands, entitled Verspreide Geschriften. The writing was read by Mohammad Yamin and brought to the first BPUPKI session on May 29th to June 1st, 1945. After that, according to Mohammad Hatta, the motto Bhinneka Tunggal Ika was proposed by Soekarno in designing the Indonesian national emblem, Garuda Pancasila.

In the life of the nation, the motto of Bhinneka Tunggal Ika has several functions, for example, to create the unity and integrity of Indonesia as a nation, to create tolerance, to be signs in making legal policies, and to uphold peace in Indonesia. Broadly speaking, the national motto plays a major role in upholding the unity and integrity of Indonesia, which has various backgrounds and cultures from Sabang to Merauke.

What is the national motto in your country?

Derived from various sources.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Republik Indonesia. Semboyan ini berarti ‘berbeda-beda tetapi tetap satu jua’ yang merepresentasikan prinsip persatuan dan kesatuan Indonesia. Frasa ini tertulis pada pita yang dicengkeram Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia.

Mulanya, frasa Bhinneka Tunggal Ika tertuang dalam kitab kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular pada masa kekuasaan raja Majapahit tersohor yaitu Hayam Wuruk. Semangat keberagaman dalam Bhinneka Tunggal Ika menginspirasi patih Majapahit saat itu yakni Gajah Mada untuk mengucapkan Sumpah Palapa. Sumpah ini merupakan pernyataan untuk mempersatukan wilayah Nusantara. Hayam Wuruk memimpin Kerajaan Majapahit dari tahun 1350 sampai 1389.

Beberapa abad kemudian, frasa Bhinneka Tunggal Ika tercantum dalam tulisan Hendrik Kern, orientalis ahli bahasa dari Belanda, yang berjudul Verspreide Geschriften. Tulisan tersebut dibaca oleh Mohammad Yamin dan dibawa pada sidang BPUPKI pertama pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Kemudian, menurut Mohammad Hatta, semboyan bhinneka tunggal ika diusulkan oleh Soekarno ketika perancangan lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.

Dalam kehidupan bernegara, semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki beberapa fungsi, contohnya seperti untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, menciptakan toleransi, sebagai rambu-rambu dalam pengambilan kebijakan hukum, dan menjaga perdamaian Indonesia. Secara garis besar, semboyan negara ini berperan besar dalam menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia yang terdiri dari beragam latar belakang dan budaya dari Sabang hingga Merauke.

Apa semboyan negara Anda?

Dilansir dari berbagai sumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.