NSLI-Y 2022 PROGRAM – TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

Jl. Affandi, Gang Bromo #15A, Mrican, Yogyakarta 55281, Indonesia

+62 851 0147 8518 / +62 274 520341 marketing@wisma-bahasa.com

NSLI-Y 2022 PROGRAM – TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

Musik Angklung mengalun dengan merdu mengisi ruang dengar para undangan yang hadir dalam acara makan malam perpisahan pada tanggal 12 Agustus lalu. Musik ini dimainkan oleh para peserta program NSLI-Y (National Security Language Initiative for Youth) 2022 dengan sangat indah. Mereka juga terlihat tampan dan cantik dalam balutan pakaian daerah Indonesia yang mereka kenakan. Tarian tradisional dan nyanyian Indonesia pun mereka hadirkan dengan sangat apik, disusul dengan pidato dan ucapan terima kasih dari masing-masing peserta dalam bahasa Indonesia.

Program NSLI-Y 2022, program pemerintah Amerika Serikat, di Indonesia diselenggarakan oleh Bina Antarbudaya. Bina Antarbudaya adalah organisasi nonpemerintah, nonprofit, berbasiskan relawan dan merupakan mitra dari AFS Intercultural Program. Bina Antabudaya didirikan pada bulan Mei 1985 dan berkomitmen untuk membangun dunia yang lebih baik melalui program pertukaran yang berlandaskan pemahaman antarbudaya. Tujuan dari didirikannya Bina Antarbudaya adalah untuk menyiapkan pemimpin masa depan yang memiliki kepekaan, pemahaman antarbudaya dan perhatian terhadap lingkungannya. Bina Antarbdaya telah bekerja bersama Wisma Bahasa selama 3 tahun dan  tahun ini penyelenggaraan program dilaksanakan di Yogyakarta secara tatap muka, setelah selama 2 tahun sebelumnya dilaksanakan secara daring.

Wisma Bahasa menyambut murid-murid program NSLI-Y 2022 pada tanggal 4 Agustus 2022. Tiga belas siswa mengikuti berbagai macam kegiatan belajar dan budaya. Selama 6 minggu, kegiatan yang mereka jalani sangatlah padat tetapi menyenangkan dan murid-murid mengikuti dengan antusiasme yang patut dipuji. Mereka mengagumi keindahan Candi Borobudur, bercakap-cakap dengan abdi dalem di Keraton Yogya, belajar membatik dan membuat keramik, melakukan kegiatan sosial membersihkan pantai, mendapatkan informasi sekaligus diwawancarai dalam kunjungan ke TVRI Yogya, menonton pertunjukan Ramayana ballet serta banyak acara lain termasuk pengalaman tinggal di desa bersama penduduk lokal.  Kegiatan ini meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi para peserta terutama karena mereka bisa mengalami hidup di pedesaan Indonesia dan berinteraksi langsung dengan penduduk desa

Murid-murid juga berkesempatan belajar bahasa Indonesia di Wisma Bahasa sehingga mereka bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan masyarakat lokal yang mereka temui selama kegiatan berlangsung. Kerja keras mereka dalam belajar nampaknya terbayar ketika mereka mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan mengungkapkan perasaan kepada para guru dan keluarga angkat di akhir masa kunjungan mereka. Guru-guru dan keluarga angkat tentu sangat terharu dengan ketulusan perasaan mereka.

Tak ada pertemuan tanpa perpisahan, setelah bersama-sama selama 6 minggu, akhirnya para peserta harus mengucapkan selamat tinggal. Tampaknya tujuan  Bina Antarbudaya telah tercapai. Tak kenal maka tak sayang, benarlah pepatah ini karena di penghujung program, para peserta kembali ke Amerika dengan pemahaman dan pengertian baru tentang Indonesia sebuah negeri yang jauh dari negeri mereka. Pemahaman ini melahirkan penghargaan dan penghormatan terhadap perbedaan yang ada. Karena kita tak harus sama dan karena berbeda tidaklah salah.

Sampai jumpa lagi, Teman-teman: Sam, Italia, Sandhya, Smythe, Daniel, Kavya, Joshua, Phoebe, Tehle, Amy, Harrison, Sophie & Christyan, ingatlah bahwa kalian memiliki keluarga dan banyak sahabat di Yogyakarta. Kami akan selalu menunggu kedatangan kalian. Tetaplah berkontak dan jangan lupa berlatih bahasa Indonesia.

Tetap sehat dan penuh semangat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.