Hari Bumi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 April, digagas oleh Senator Gaylord Nelson dari Amerika pada sebuah konferensi pers di Seattle pada tahun 1970. Mengambil tema yang berbeda setiap tahunnya, Hari Bumi mengangkat topik-topik lingkungan penting seputar konservasi alam, pengolahan limbah, polusi lingkungan, politik hijau, dan berbagai topik lainnya. Tahun ini Hari Bumi mengangkat tema “Invest in Our Planet” atau “Berinvestasi di Planet Kita”.
Mengapa penting berinvestasi menjaga kelestarian bumi kita? Jawabannya sederhana, karena hanya bumilah yang sampai saat ini menawarkan lingkungan hidup yang paling sesuai untuk kita. Selain itu, bumi adalah rumah kita, dan adalah tugas setiap mahluk hidup untuk menjaga rumah tempat mereka tinggal masing-masing. Sayangnya, tidak semua mahluk hidup sadar akan tanggung jawab mereka. Situasi saat ini menunjukkan bahwa kondisi bumi tidaklah dalam keadaan baik-baik saja. Pemanasan global telah membawa dampak nyata pada perubahan iklim di seluruh permukaan bumi dan mempengaruhi banyak sendi kehidupan. Indonesia misalnya, diprediksi akan kehilangan 1500 pulaunya pada tahun 2050, sementara riset menyatakan bahwa suhu di Antartika terus menghangat dan kehilangan wilayah daratan es secara signifikan selama beberapa tahun belakangan ini. Belum lagi penelitian WHO yang menyatakan bahwa 1,7 juta anak meninggal karena pencemaran tiap tahunnya dan total 7 manusia tewas karena polusi setiap tahun. Dan sayangnya, hasil-hasil penelitian yang membuat bulu kuduk berdiri ini semakin panjang daftarnya dari waktu ke waktu.
Menimbang semua kondisi bumi saat ini, sudah saatnya kita membantu berinvestasi menjaga kelestariannya. Dimulai dengan cara sederhana seperti mematikan lampu bila sedang tidak digunakan, mengurangi limbah deterjen, pestisida dan plastik, menggunakan transportasi umum atau menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda dan kendaraan dengan energi terbarukan dan banyak hal kecil lain, adalah partisipasi kita yang sangat berarti.
Sudah saatnya kita sadar bahwa bumi kita bukan milik kita. Sebaliknya kita meminjam dari anak cucu kita dan tanggung jawab kitalah untuk menjaganya tetap layak untuk dihuni. Generasi di masa depan berhak merasakan sejuk murninya air pegunungan, segarnya udara bebas polusi, hijaunya dedaunan dan merdunya kicau burung di pepohonan. Marilah menjaganya agar semua tidak hanya tinggal cerita dan kenangan manis semata.
Selamat menjaga bumi! Selamat Hari Bumi Sedunia!