JAVANESE PROVERBS | WISMA BAHASA

Jl. Affandi, Gang Bromo #15A, Mrican, Yogyakarta 55281, Indonesia

+62 851 0147 8518 / +62 274 520341 marketing@wisma-bahasa.com

JAVANESE PROVERBS

Javanese proverbs play an important role in the life of Javanese people. Proverbs are not only used in literary works, but also become the daily life principles of Javanese people. Proverbs consist of several types, including: ​1​paribasan, saloka, ​and​​ bebasan. ​​

 

  1. Paribasan

Paribasan is a form of fixed structure, a figurative meaning, and does not have parables.

For example, “Ancik-ancik pucuking eri”.

‘to stand at the tip of a thorn’ (it means to be in a dangerous situation)

                        “Njajah désa milang kori”

‘to explore the village and counting doors” (it means to explore and come to remote parts of the country.)

  1. Saloka

Saloka is a form of fixed structure, a figurative meaning, and has a parable (animal or goods). Saloka proverbs usually use animals or goods.

For example,             “Kebo kabotan sungu.”

‘A buffalo carries the weight of the horn’ (It means, a person who is suffering because he has too many children).

                                    “Asu belang kalung wang”.

‘A striped dog wearing money around his neck’ (It means, bad, but rich person).

  1. Bebasan

Bebasan is a form of fixed structure, a figurative meaning, and has a parable. Bebasan proverbs usually use situation or goods. 

For example,             “Wis kebak sundukané.

‘full of pins/stabs’ (It means, a person who has a lot of sin).

                                    “Nguyahi segara

‘throwing salt into the sea’ (It means, giving something to a rich person, thus it is meaningless).

Javanese proverbs have lexical and grammatical meanings. Javanese language speakers often use proverbs in everyday conversation to get their point across.  Which proverb is similar to the proverb in your language?

Source: Triyono dkk.. 1988. Peribahasa dalam Bahasa Jawa. Jakarta: Department of Education and Culture

Peribahasa dalam bahasa Jawa berperan penting dalam kehidupan masyarakat Jawa. Peribahasa tidak hanya digunakan dalam karya sastra, tetapi juga menjadi prinsip hidup masyarakat Jawa sehari-hari. Peribahasa terdiri atas beberapa jenis, di antaranya yaitu paribasan, saloka, dan bebasan. 

  1. Paribasan

                Paribasan adalah bentuk struktur tetap, arti kias, dan tidak mempunyai perumpamaan.

                Contohnya,           “Ancik-ancik pucuking eri”.

                                                ‘ berdiri                  di ujung duri’ (Artinya, sedang dalam situasi bahaya).

                                                “Njajah désa milang kori”

                                                ‘menjelajah desa menghitung pintu’ (Artinya, menjelajahi dan mendatangi pelosok negeri).

  1. Saloka

                Saloka adalah bentuk struktur tetap, arti kias, dan mempunyai perumpamaan. Yang diumpamakan dalam saloka yaitu hewan atau barang.

                Contohnya,           “Kebo kabotan sungu”.

                                                ‘kerbau menanggung berat tanduk’ (Artinya, orang yang menderita karena memiliki anak terlalu banyak).

                                                “Asu belang kalung wang”.

                                                ‘anjing belang berkalung uang’ (Artinya, orang yang jahat dan jelek, tetapi kaya).

  1. Bebasan

                Bebasan adalah bentuk struktur tetap, arti kias, dan mempunyai perumpamaan. Yang diumpamakan dalam bebasan yaitu keadaan atau barang.

                Contohnya,           “Wis kebak sundukané

                                                ‘sudah penuh tusukannya’ (Artinya, orang yang memiliki banyak dosa).

                                                “Nguyahi segara

                                                ‘memberi garam ke air laut’ (Artinya, orang yang memberikan sesuatu kepada orang kaya sehingga pemberiannya tidak berguna).

 

Peribahasa dalam bahasa Jawa bermakna leksikal dan gramatikal. Tidak jarang, penutur bahasa Jawa akan menggunakan peribahasa dalam percakapan sehari-hari untuk menyampaikan maksud ujarannya. Adakah peribahasa di atas yang mirip dalam peribahasa bahasa Anda?

 

Sumber: Triyono dkk.. 1988. Peribahasa dalam Bahasa Jawa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

bongkar pola keramat starlight princess cara cerdascara cerdas mengalahkan scatter mahjong ways 2ingin menang besar gates of olympus pakai trik inipgsoft bikin game seru 5 pilihan paling populersukses bermain mahjong wins 3 cara waktu gacorfenomena mistis mahjong wins 3 tanda jackpotgokil parah bikin gempar fitur baru pgsoft mahjongjackpot gacor parah mahjong ways 2 anti zonkjurus pamungkas tunggang kuda wild west goldcakar76 rahasia rtp live mahjong ways cakar76 pola tersuksescakar76 cara bertaruh besar tanpa rugi baccarat cakar76cakar76 game rtp tinggi buktikan kemenangan besarcakar76 langkah sukses kemenangan sweet bonanza gold berbuka puasacakar76 mahjong ways 2 cakar76 peluang cuan tinggiadkin88 3 strategi sakti gates of olympus kincir88adkin88 6 cara pasti mengalahkan sial di kincir88 untuk kemenangan konsistenadkin88 cara jitu meningkatkan pendapatan pasif di tahun 2025 mahjong ways adat88adkin88 live rtp tinggi kasino online peluang mewahadkin88 menang jackpot mahjong ways 2adkin88 panduan menguasai meta baru mahjong wins 3adkin88 pola ghachor mahjong jackpot 88 jutaadkin88 raih kemenangan besar mahjong ways 2 adat88 strategi rpt liveadkin88 scatter hitam mahjong ways kemenangan otomatisadkin88 strategi menang ganesha fortune pg soft kincir88 180 jutazeus bagi rezeki teknik terlarang gates of olympus