kerja sama asean+3 di masa depan

Jl. Affandi, Gang Bromo #15A, Mrican, Yogyakarta 55281, Indonesia

+62 851 0147 8518 / +62 274 520341 marketing@wisma-bahasa.com

Kerja sama ASEAN+3 di Masa Depan

ASEAN berdiri pada tahun 1967, akan berulang tahun ke-40. Mekanisme kerja sama ASEAN+3 dibentuk pada tahun 1997, untuk menanggulangi dampak krisis moneter. Kini, kerja sama di antara Negara-negara ASEAN+3 yang berumur kurang dari 10 tahun, masih muda sekali. Maupun kerja sama di antara Negara-negara ASEAN+3 telah berhasil meningkatkan pengaruh diplomatiknya atas berbagai isu politik dan ekonomi internasional.

Para kepala Negara ASEAN telah menetapkan Komunitas ASEAN yang tercantum dalam Bali Concord II yang berdasar pada tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Social Budaya ASEAN(ASCC). Cita-cita itu inisiatif integrasi ASEAN, dan peta integrasi ASEAN 2020.

China dan ASEAN telah menandatangani Deklarasi Bersama Partnership Strategis untuk Perdamaian dan Kemakmuran (Joint Declaration on China-ASEAN Strategic Partnership for Peace and Prosperity). China dan ASEAN juga sudah menandatangani Persetujuan Tentang Perdagangan Barang-barang (Agreement on Trade in Goods). Pada tahun 2010, pasar bebas (FTA) akan dibentuk antara China dan ASEAN 6, pada 2015, China dan semua Negara-negara ASEAN akan mengikuti pasar bebas. Indahlah cita-cita dan Visi Misinya.

Di dalam proses kerja sama sebaiknya ada prinsip-prinsip sebagai berikut ini:

Pertama, saling bermanfaat atau menguntungkan. Kini Jumlah perdagangan antara China dan ASEAN sudah mencapai US$100 miliar, pertumbuhannya cepat dengan 30an persen. Pada tahun 2003, China mengexpor ke ASEAN US$ 30.9 miliar, impor dari ASEAN US$ 47.3 miliar. Jadi itu cukup jelas bahwa perdagangannya kira-kira seimbang. Ketua pihak saling memanfaatkan. Pembangunan bersama dan manfaat bersama adalah titik berangkat sekaligus titik  tujuan untuk kami kerjasama. Kerjasama antara Negara yang lain saya kira bisa seperti ini.

Kedua, saling menghormati, saling percaya. Tahun 1955, Kongerensi Asia Afrika di Bandung Indonesia menghasilkan ide kerjasama di antara Negara-negara berkembang.Kunci pentingnya, kami harus kerjasama berdasarkan hal yang bersama-sama, dan mengatasi hal yang berbeda.kalau kami mau memperkuat hubungan persahabatan kami harusnya mengabaikan perbedaan, ideologi, budaya, politik dan latar belakang sejarah masing-masing, tidak bisa dipaksakan, untuk membuat Negara lain sama dengan Negara sendiri, apalagi dengan bermain kekuatan. Topik masa kini adalah keamanan, perkembangan dan kerjasama, kami harus menghadapi banyak kesempatan dan tantangan.

Ketiga, kerja sama dari yang mudah sampai yang sulit. Kerjasama sebaiknya secara ‘Berikanlah apa yang bisa Anda berikan’, menurut saya, kami  sebaiknya pakai proyek kerjasama yang cocok, atau tidak sulit.

Contoh 1, keramik atau alat hidup sehari-hari. China punya tembikar ribuan tahun, itu hasil dari tradisi. Saya pernah mengunjungi Kasongan Yogyakarta, orang di sana masih pakai teknologi tua, kalau mereka bisa impor mesin yang modern, maka bisa meningkatkan hasil. Mereka bisa memberi manfaat banyak ke negaranya. Setiap Negara berkembang di dalam ASEAN sebaiknya berupaya membuat barang-barang sendiri, jangan impor dari Negara yang lain. Perkembangan perusahaan negara/ nasional pasti banyak menguntungkan perekonomiannya.

Contoh 2, Sebuah mobil biasanya punya 30,000 suku cadang, seperti pintu, ban, tempat duduk, sebetulnya kebanyakan suku cadang itu dibuat dari karet dan plastik, atau kayu, teknologinya mudah, kalau pakai mesin yang cocok, informasi punya, Negara ASEAN bisa membuat banyak hasil, jadi bisa mendapat banyak uang.

Contoh 3, China satu kali lagi membuat satu pesawat luar angkasa, sudah berhasil mengirim dua orang ke luar angkasa pada tanggal 12 October 2005. Pesawat luar angkasa bukan sebuah pesawat saja, itu dibuat dengan teknologi yang lebih tinggi dan kompleks, hal itu pasti didasarkan atas sistem industri kompleks.

Sekarang China dan Indonesia sudah berhasil bekerja sama di dalam banyak proyek, antara lain beberapa stasiun listrik tenaga batu bara atau tenaga gas alam di Propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Sumatera Utara. Baru-barunya kami mengagendakan membangun tanggul (dam) di Jati Gede, Propinsi Jawa Barat.Di dalam bidang pertanian, kami sedang kerjasama tentang padi dan jagung, di Propinsi Nusa Tenggara Lombok. Kedua Pemerintah juga ingin saling kirim suka-relawan muda untuk teknologi dan budaya perhubungan.

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pernah berkata, ketika dia menggambarkan kekompleksan kondisi dunia saat ini, dia bilang Indonesia saat ini sedang ‘melewati samudera yang bergelombang’, katanya betul sekali. Tidak hanya Indonesia, kami semua adalah Negara berkembang sama dengan Indonesia, Kami harus kerjasama dengan acara menjalin hubungan baik dengan semua pihak, kami tidak mau melihat satu Negarapun tertinggal makin lama makin jauh di belakang, kami sekapal, bersama suka-duka. Mudah-mudahan bangsa-bangsa ASEAN+3 mencapai kemakmuran kebahagiaan. Semoga rakyat semua makmur dan bahagia.

(Penulis: Fan Jingfeng, Kedutaan Besar China, belajar di Wisma Bahasa thn. 2005. Tulisan ini sudah pernah dipresentasikan di Wisma Bahasa pada tahun 2005, dalam rangka ujian akhir belajar bahaa Indonesia)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.