Sehubungan dengan meletusnya Gunung Merapi, kami informasikan kepada semua yang terkait, bahwa Wisma Bahasa berada di zona aman dari letusan gunung merapi. Jaraknya kira-kira 30 km ke arah selatan. Semua murid yang belajar di Wisma Bahasa dalam keadaan aman. Proses belajar berjalan seperti biasa. Tetapi hujan abu tidak bisa dihindari lagi karena jaraknya mencapai ratusan kilometer. Wisma Bahasa juga terkena dampak hujan abu. Hujan abu terjadi pada hari Sabtu, 30 Oktober 2010 pagi sampai kira-kira jam 10 pagi. Wisma Bahasa menyediakan masker untuk semua murid dan staff.
Selain itu Wisma Bahasa juga membuka posko bantuan untuk pengungsi gunung merapi. Posko ini dikoordinir oleh beberapa guru dan staff Wisma Bahasa, bekerja sama dengan Community Development Yayasan Suara Bhakti. Pada hari Minggu, 31 Oktober 2010, posko Wisma Bahasa membagikan bantuan di lokasi pengungsian, dan pada hari minggu depan, 7 November 2010, posko Wisma Bahasa berencana membagikan lagi bantuan yang sudah terkumpul. Bantuan ini berupa masker, pakaian, makanan & minuman, dan obat-obatan. Semua bantuan ini berasal dari staff, guru, dan murid-murid Wisma Bahasa. Selain bantuan berupa materiil, Wisma Bahasa bekerja sama dengan Community Development, memberi bantuan moril berupa Trauma Healing untuk korban, terutama untuk anak-anak.
Yogyakarta aman untuk dikunjungi wisatawan pasca-meletusnya Gunung Merapi, 26 Oktober 2010. Lokasi yang terkena awan panas akibat erupsi Gunung Merapi hanya mencapai radius sekitar 10 km dari pusat erupsi. Wilayah Yogyakarta yang terdampak awan panas meliputi Kaliurang di Kecamatan Pakem, Sleman, yang saat ini memang telah dinyatakan sebagai daerah yang tertutup untuk dikunjungi. Wilayah tersebut merupakan sebagian kecil dari wilayah Yogyakarta.
Untuk melihat dan memantau perkembangan letusan merapi:
– Pusat Vulkanologi Yogyakarta
– Jaringan Informasi Lingkar Merapi
– SABO Indonesia (Google Earth required)
semoga diberikan ketabahan ya saudara2 di wilayah merapi