Have you ever heard a sentence in Indonesian language ending in interjections like sih, deh, dong, lho dan kok? These interjections are often used in everyday language. Here are the characteristics and examples on how to use them in everyday life.
- Sih
This interjection is used to emphasize a question or statement.
- “Apa sih?” – What do you mean? (raising the intonation pitch)
It is an expression that we use when we are irritated because we are confused or don’t understand something.
- “Iya, sih.” – I see your point. (with flat intonation of tone of speech
and shortened speech).
It is an expression to justify the speech of the other person.
- Deh
This interjection is used when we insincerely give in to the other person’s opinion.
- “Mau, deh!” – Fine! I’ll do it! (with lowering the intonation pitch
and lengthening the tone of speech)
It is an expression to agree with the other person’s words even though we are reluctant to do so.
- “Kamu cantik, deh!” – You look absolutely stunning today! (raising
the intonation pitch and shortening the tone of speech)
It is an expression of flase flattery. An exaggerated or excessive praise of compliment with an ulterior motive.
- Dong
This interjection is used to emphasize a question or statement.
- “Ayo, dong!” – Come on, please! (raising the intonation pitch and
shortening the tone of speech)
It is an expression to encourage/push other people to pick up the pace.
- “Kapan, dong, kita pergi?” – When exactly are we going? (raising
the intonation pitch and shortening the tone of speech)
It is an expression of impatience and emphasis on the question word kapan (when).
- Lho
This interjection is used for an expression of astonishment and when we’re announcing something.
- “Lho, mengapa dia pergi?” (raising the intonation pitch and
shortening the tone of speech)
It is an expression of perplexity as to why someone left.
- “Jangan mengambil buku saya, lho!” – Don’t take my book!
(raising the intonation pitch and shortening the tone of speech)
It is an expression to use when announcing to people to not take the book.
- Kok
This interjection is used for an expression of astonishment and when we’re announcing something.
- “Kok, harganya mahal?” – Why does it cost such a fortune? (raising
the intonation pitch and shortening the tone of speech)
It is an expression of bafflement as to why the price of something is so exorbitant.
- “Nggak apa-apa, kok!” – It’s fine, really! (raising the intonation
pitch and shortening the tone of speech)
It is an expression to announce that things are fine.
Beside sih, deh, dong, lho dan kok, there is also kan which is often used. The word kan is used in the following situations.
- To confirm a certainty.
“Hari ini hari libur, kan?” – Today is a holiday, right?
It is an expression used to confirm whether today is a holiday or not. The word kan here is from the word bukan.
2. To remind about things that have previously been warned before.
“Kan…” – I told you so
It is an expression to remind that the speaker has warned the person he/she is talking to about something before it actually happens.
Those are some of the words that are often used in Indonesian language slang. Which word do you hear most often from native Indonesian speakers? Are you interested in learning it? Please register at Wisma Bahasa, we are ready to teach you.
Pernahkah Anda mendengar kalimat yang diakhiri dengan kata seru seperti sih, deh, dong, lho, dan kok? Kata-kata seru ini sering digunakan dalam bahasa pergaulan sehari-hari. Berikut ini ciri-ciri dan contoh-contoh pemakaiannya dalam kalimat.
- Sih
Kata seru sih digunakan untuk menegaskan pertanyaan atau pernyataan.
- “Apa, sih?” (intonasi dengan menaikkan nada bicara)
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi jengkel karena tidak mengerti atas sesuatu.
- “Iya, sih.” (intonasi dengan mendatarkan nada bicara dan memendekkan ucapan)
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi untuk membenarkan ucapan lawan bicara.
- Deh
Kata seru deh digunakan untuk ekspresi mengalah atau pernyataan tidak tulus kepada lawan bicara.
- “Mau, deh!” (intonasi dengan menurunkan nada bicara dan memanjangkan ucapan)
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi untuk setuju dengan ucapan lawan bicara meskipun dengan berat hati.
- “Kamu cantik, deh!” (intonasi dengan menaikkan nada bicara dan memendekkan ucapan)
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi untuk memuji atau merayu, tetapi dengan maksud tertentu.
- Dong
Kata seru dong digunakan untuk menegaskan pertanyaan atau pernyataan.
- “Ayo, dong!” (intonasi dengan menaikkan nada bicara dan memanjangkan ucapan)
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi untuk mengajak orang lain untuk segera bergegas.
- “Kapan, dong, kita pergi?” (intonasi dengan menaikkan nada bicara dan memanjangkan ucapan)
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi tidak sabar dan menegaskan kata kapan.
- Lho
Kata seru lho digunakan untuk ekspresi heran dan mengumumkan sesuatu.
- “Lho, mengapa dia pergi?” (intonasi dengan menurunkan nada bicara dan memendekkan ucapan)
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi keheranan mengapa seseorang pergi.
- “Jangan mengambil buku saya, lho!” (intonasi dengan mendatarkan nada bicara dan memanjangkan ucapan)
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi mengumumkan ke orang-orang supaya tidak ada yang mengambil buku.
- Kok
Kata seru kok digunakan untuk ekspresi heran dan mengumumkan sesuatu.
- “Kok, harganya mahal?” (intonasi dengan menaikkan nada bicara dan memendekkan ucapan)
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi heran mengapa harganya mahal.
- “Nggak apa-apa, kok!” (intonasi dengan mendatarkan nada bicara dan memanjangkan ucapan)
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi untuk mengumumkan bahwa tidak ada apa-apa.
Selain sih, deh, dong, lho, dan kok, ada pula kata kan yang sering digunakan. Kata kan memiliki beberapa fungsi.
- Untuk menyatakan kepastian.
“Hari ini hari libur, kan?”
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi untuk memastikan bahwa hari ini hari libur atau tidak. Kata kan dari kalimat ini berasal dari kata bukan.
2. Untuk mengingatkan tentang hal yang sudah diperingatkan sebelumnya.
“Kan…”
Arti dari kalimat ini yaitu ekspresi untuk mengingatkan bahwa pembicara sudah memperingatkan sesuatu sebelum hal ini terjadi.
Itulah beberapa kata yang sering digunakan dalam bahasa pergaulan. Mana kata yang paling sering Anda dengar dari penutur jati bahasa Indonesia? Anda tertarik untuk mempelalajari bahasa pergaulan tersebut? Sila daftarkan diri Anda ke Wisma Bahasa.